Friday, March 17, 2006

should i or should i not?

topik hangat yang lagi sering diomongin orang2 deket gue adalah isu longing dan kehampaan yang menyertainya. mbak Tari ngsms berkali2 cerita ttg longing ini. mas Dodi posting di LuL. gue dan si Tante termehe2 ngebahasnya karena kita ngerasain itu banget. pertanyaan: wajarkah? secara kita *ngakunya* udah tercerahkan dan tau apa yang sebenernya kita cari, bahkan udah ketemu. kok masih nyari sesuatu yg fisikal?

barusan di kamar mandi gue mulai merangkai potongan2 jawabannya. kita diciptakan sebagai manusia, mahluk fisik, spirit trapped in a body (thanks to mbak Herni contekannya). the ultimate longing feeling is truly for Him/Her/Whatever-It-Is-You-Call. then once we found Him (karena gue perempuan kali ya jadi gue prefer nyebut dia Him :D), are we really sure we don't need anything else? mmm... need is a strong word ya. i mean, are we sure we can live by our own selves, alone, all by ourselves? kan kita masih hidup di dunia materi. kita dilengkapi dengan semua tools yg dibutuhkan mahluk materi. kalo bukan untuk dimanfaatkan sesuai fungsi masing2, buat apa Tuhan ngasi tools itu ke kita?

salah satu yang ekstrim mungkin keinginan seksual. rasanya paradoks ya, naluri ini ada karena Tuhan yang kasih tapi kadang2 digambarkan bahwa hubungan seksual itu sesuatu yg kotor, salah, dosa, tabu. kalo dilakukan oleh 2 orang yg ga berhak melakukan memang seks itu jatuh ke posisi negatif tadi. tapi saat dilakukan sepasang suami-istri dengan penuh kasih sayang dan kesadaran, pindah tempat ke posisi positif tertinggi. malah bisa jadi media bertemu Tuhan. believe it or not.

kita dijadiin manusia untuk ngerasain berbagai macam rasa melalui perjalanan sehari2 kita, termasuk perasaan longing ini. gue percaya banyak yang ngalamin perasaan ini juga sekarang, right at this moment. mungkin aja salah satu dari mereka ternyata orang yang gue tunggu...

No comments:

Post a Comment