Thursday, February 8, 2007

The Alchemist

from nungki_ml
reply-to lightuponlight@yahoogroups.com
to lightuponlight@yahoogroups.com
date Feb 8, 2007 1:00 AM
subject [lightuponlight] Pesan dari :"The Alchemist"


Ada yg sudah pernah baca The Alchemist kan?
Masih inget Omen, The Soul of the World, Language of the World,
beginner's luck? What a worderful book.

Membaca buku itu, saya jadi semakin melihat kalau semua pejalan itu
berputar mengelilingi satu poros yang sama, the Soul of the World.

Sebelumnya akhir tahun lalu baca tulisan Bawa Muhayyaideen. Dan saya
lihat keduanya bicara hal yang sama, bahwa kemanapun kita memandang,
disitu kita melihat the Soul of the World.

Seperti perjalanan `the boy' mencari harta karun, dalam perjalanan dia
juga tersedot menuju the Soul of the World. Dan pada titik yang paling
dekat, ternyata dia temukan the Soul of the World tersebut ada dalam
dirinya!

"Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulah
kau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta. Cintamu tidak
terikat dan terfokus pada yang kau pegang. Cintamu tak tertipu oleh
baju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai. Cintamu
langsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, dan
harta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu. Cintamu langsung
melihat Dia."

Omen adalah bahasa Dia yang disampaikan langsung ke hati manusia.
Melalui omen ini, Dia selalu memberi petunjuk dan peringatan kepada
ciptaanNya. Siapa yang diberi? Siapapun.

Namun, mengapa seolah hanya sedikit orang yang bisa mendapat omen? Itu
karena hatinya sudah tertutup oleh debu sahara. Debu-debu perbedaan
kaya-miskin, agama, warna kulit, kedudukan, dan debu-debu ke-'aku'-an.

Istilah lain dari omen ini adalah `kitab' yang khusus diturunkan bagi
setiap jiwa. Ada kitab-kitab suci yang diturunkan melalui para nabi.
Dan `kitab' atau omen itulah, petunjuk yang khusus buat masing-masing
jiwa. Omen atau `kitab', hanyalah istilah.

Janganlah kita suka atau benci karena istilah, karena sikap ini hanya
akan menutupi pandangan kita dari kebenaran yang mungkin menampakkan
diri bersama seekor kucing buruk rupa. Langsung, lihat siapa yang
memberi omen atau `kitab' tersebut.

Bagaimana kita bisa membaca omen?
Ibarat pohon, bisa saja dia tumbuh sendirian di atas sebuah bukit yang
gundul. Namun, tentu tak mudah baginya untuk tumbuh lebih tinggi dan
kuat, karena setiap saat angin dan petir bisa menggetarkan batangnya.

Dan ketika pohon tumbuh bersama-sama dalam sebuah hutan, maka dia akan
kuat, memberi banyak manfaat, menahan air, sumber makanan, rumah bagi
beribu binatang, dan ladang buah bagi manusia.

Dan bukan karena bersama-sama saja yang membuat dia kuat, tetapi akar
inti yang menghujam lurus ke dalam tanah, ke sumber kehidupan, yang
akan membuat sang pohon kuat. Akar inti, bukan akar permukaan, yang
akan membawa air dan mineral ke tubuh sang pohon, walau permukaan
gersang.

Akar inilah yang akan memberitahu adanya omen di sekitar manusia. Dan
akar inilah yang disebut dengan keyakinan, keyakinan akan adanya Soul
of the World, atau keimanan kepada Sang Pencipta.

Ketika seseorang melihat ke dalam dirinya, akarnya langsung menghujam
ke sumber wisdom, berbicara dengan hatinya, di situ, dia akan temukan
omen ada di mana-mana, ditebarkan oleh Soul of the World buat setiap
jiwa. Dia lihat segala sesuatu yang ada di sekitar dan di dalam
dirinya `berbicara' kepadanya. Dia lihat Dia di mana-mana.

Cobalah lihat sekeliling dan diri anda, lihat di sana ada Soul of the
World, anda akan merasakan hal tersebut, bahwa alam semesta berputar
bersama-sama anda, mengelilingi sebuah titik. Sadar atau tidak. Karena
semua sudah "Tertulis".

Dan, berangkali benar kata `the Old King',

"When you want some thing, all the universe conspires in helping you
to achieve it."

No comments:

Post a Comment